Senin, 18 Januari 2010

LOWONGAN KERJA


Frasa LOWONGAN KERJA mungkin merupakan satu dari sedikit frasa yang sangat populer dalam kehidupan manusia. Ini wajar, karena dalam kehidupannya, manusia tidak bisa tidak haruslah mencari dan mencari pekerjaan, baik untuk mencari penghasilan ataupun untuk aktualisasi diri. Dalam rangka mencari pekerjaan itu, manusia sangatlah sensitif dengan frasa LOWONGAN KERJA. Setiap hari selalu ada orang yang mencari dan mencari LOWONGAN KERJA. Karena populernya frasa tersebut, maka frasa ini bisa juga digunakan untuk memandu orang lain masuk ke tempat kita. Coba, misalnya di depan kantor kita taruh tulisan ADA LOWONGAN KERJA. Kemungkinan besar, bahkan ada yang mengatakan pasti, akan datang orang ke kantor kita dan menanyakan tentang lowongan kerja itu. Karenanya, ada yang membisikkan kepada saya untuk membuat tulisan ini, lalu menempatkannya di blog saya, sehingga kalau ada orang masuk ke mesin pencari lalu menjelajah untuk menemukan LOWONGAN KERJA, ada kemungkinan orang tersebut masuk ke blog saya. Nah, bila anda adalah salah satu dari orang tersebut, janganlah marah. Marah tak akan menyelesaikan masalah. Lebih baik anda melanjutkan penjelajahan ke blog saya, siapa tahu anda ketemu ilham untuk menciptakan pekerjaan atau menemukan pekerjaan. Minimal, saya akan berdoa untuk kesuksesan anda, kesuksesan kita semua.

PASTI PAS


Kalau kita hendak mengisi BBM di SPBU, kita sering ketemu label PASTI PAS. Label ini memang tidak melekat di setiap SPBU, karena nampaknya perlu proses administratif tertentu untuk memperolehnya.

Yang menjadi pertanyaan saya justru tentang ketepatan penempatan label tersebut pada SPBU-SPBU tertentu. Sebab, kalau tidak salah semua SPBU alat ukurnya selalu ditera secara periodik oleh lembaga metrologi. Nah, kalau sudah ada institusi tertentu yang melakukan pengontrolan terhadap ketepatan alat ukur di SPBU, mengapa masih ada labelisasi PASTI PAS? Apakah hal ini tidak akan menimbulkan tafsir, bahwa yang tidak pakai label PASTI  PAS itu tidak pas pengukurnya. Lha, kalau ada yang tidak pas, bagaimana dengan tera yang dilakukan lembaga metrologi? Bingung saya!

JANGAN GUNAKAN KATA MARKUS


Belakangan ini kata MARKUS sering digunakan untuk menyingkat sebutan MAKELAR KASUS. Penggunaan kata MARKUS untuk menyingkat MAKELAR KASUS tidaklah santun/sopan, karena MARKUS adalah nama salah satu murid YESUS yang tentunya sangat dihormati umat Kristiani, sementara MAKELAR KASUS adalah sebutan untuk individu yang melanggar hukum.

Keberatan serupa layak juga diangkat untuk penggunaan kata PETRUS sebagai singkatan PENEMBAKAN MISTERIUS, karena PETRUS juga salah satu murid YESUS, sementara PENEMBAKAN MISTERIUS merupakan tindakan melanggar hukum. Daftar ini bisa terus diperpanjang, karena ada pula singkatan-singkatan lain yang kurang santun/sopan, sehingga bisa menyinggung perasaan pihak-pihak tertentu.


Mari, kita cari singkatan-singkatan yang tak menyinggung.